Senin, 20 Januari 2014

JIKA AKU MENJADI SEORANG GENERAL MANAGER

Semenjak beranjak kuliah sudah terpikirkan olehku untuk menjadi seorang General Manager. General Manager merupakan jabatan idaman seorang manger, bahkan untuk para calon lulusan perguruan tinggi. General Manager adalah puncak pimpinan dari sebuah struktur manajemen dalam suatu perusahaan. Kegagalan perusahaan kerap terjadi bukan disebabkan oleh produk yang kurang baik atau pasar yang tidak berkembang, tetapi karena ketidakmampuan seorang General Manager menjalankan fungsinya. Tanpa mengurangi peranan kondisi lingkungan sebagai faktor-faktor yang ikut menentukan, sejumlah prasyarat ini harus dipenuhi bila Anda ingin masuk dalam jajaran pada GM terbaik.
. Tidak mudah memang untuk mendapatkan jabatan segai General Manager, yang diperebutkan oleh setiap orang dalam suatu perusahaan. Adapun tugas dan tanggung jawab serta wewenang perusahaan adalah sebagai berikut General Manager,  merupakan pimpinan tertinggi perusahaan
a.   Menentukan garis kebijakan umum dari program kerja perusahaan.
 b.   Bertanggung jawab ke dalam dan ke luar perusahaan.
c.   Mengarahkan dan meneliti kegiatan perusahaan.
d.   Menyebarkan    dan    menerapkan    kebijaksanaan    serta    mengawasi                  pelaksanaannya.
e.   Melaksanakan kontrak kerja dengan pihak luar.
f.  Mengkoordinir  dan  mengawasi  tugas-tugas  yang  didelegasikan                          kepada manager dan menjalin hubungan kerja yang baik.
g.   Bersama manager lain membuat rencana produksi per triwulan.

PERAN MANAGER
Henry mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan oleh manager di tempat kerjanya. ia kemudian mengelompokan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok yang pertama adalah peran antar pribadi, yaitu melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung. yang kedua adalah peran informasional, meliputi peran manager sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara. yang ketiga adalah peran pengambilan keputusan, meliputi peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh manager adalah berinteraksi dengan orang lain.

KETERAMPILAN MANAGER
Robert l. katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manager membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. ketiga keterampilan tersebut adalah:
1.        Keterampilan Konseptual (Conceptional Skill)
Manager tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2.        Keterampilan Berhubungan dengan Orang Lain (Humanity Skill)
Selain kemampuan konsepsional, manager juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manager terhadap bawahan yang dipimpinnya. dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3.        Keterampilan Teknis (Technical Skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manager pada tingkat yang lebih rendah. keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, ricky w. griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manager, yaitu:
1.        Keterampilan manajemen waktu.
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manager untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. griffin mengajukan contoh kasus lew frankfort dari coach. pada tahun 2004, sebagai manager, frankfort digaji $2.000.000 per tahun. jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. kebanyakan manager, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari frankfort. namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
2.        Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manager, terutama bagi kelompok manager atas (top manager). griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. pertama, seorang manager harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. kedua, manager harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. dan terakhir, manager harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.

ETIKA MANAGER
Ricky w. griffin dalam bukunya yang berjudul business mengklasifikasikan etika managerial ke dalam tiga kategori:
1. Perilaku terhadap karyawan
Kategori ini meliputi aspek perekrutan, pemecatan, kondisi upah dan kerja, serta ruang pribadi dan penghormatan. pedoman etis dan hukum mengemukakan bahwa keputusan perekrutan dan pemecatan harus didasarkan hanya pada kemampuan untuk melakukan pekerjaan. perilaku yang secara umum dianggap tidak etis dalam kategori ini misalnya mengurangi upah pekerja karena tahu pekerja itu tidak bisa mengeluh lantaran takut kehilangan pekerjaannya.
2. Perilaku terhadap organisasi
Permasalahan etika juga terjadi dalam hubungan pekerja dengan organisasinya. masalah yang terjadi terutama menyangkut tentang kejujuran, konflik kepentingan, dan kerahasiaan. masalah kejujuran yang sering terjadi di antaranya menggelembungkan anggaran atau mencuri barang milik perusahaan. konflik kepentingan terjadi ketika seorang individu melakukan tindakan untuk menguntungkan diri sendiri, namun merugikan atasannya. misalnya, menerima suap sementara itu, masalah pelanggaran etika yang berhubungan dengan kerahasiaan di antaranya menjual atau membocorkan rahasia perusahaan kepada pihak lain.
3. Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya
Seorang manager juga harus menjalankan etika ketika berhubungan dengan agen-agen ekonomi lain seperti pelanggan, pesaing, pemegang saham, pemasok, distributor, dan serikat buruh.

PERAN MANAGER
Henry mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan oleh manager di tempat kerjanya. ia kemudian mengelompokan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok, yaitu:
1.        Peran antarpribadi merupakan peran yang melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung.
2.        Peran informasional meliputi peran manager sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara.
3.        Peran pengambilan keputusan yang termasuk dalam kelompok ini adalah peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh manager adalah berinteraksi dengan orang lain.

TUGAS MANAGER
Dirumuskan secara singkat tugas-tugas seorang manager adalah :
1.        Memimpin organisasi
2.        Mengatur organisasi
3.        Mengendalikan organisasi
4.        Mengembangkan organisasi
5.        Mengatasi berbagai masalah yang terjadi dalam organisasi
6.        Menumbuhkan kepercayaan
7.        Meningkatkan rasa tanggung jawab.
8.        Mengawasi/mengendalikan kegiatan organisasi
9.        Melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan
10.    Menggali dan mengembangkan potensi sumber daya. 

Di Bawah ini dijabarkan berbagai detail tugas-tugas khas seorang manager pengembangan organisasi, yang biasanya dicantumkan saat pembuatan deskripsi tugas (job description) yang bersangkutan, tugas-tugas seorang manager yaitu :
1.        Merencanakan, mengembangkan dan mengimplementasikan strategi pengembangan organisasi (mencakup bidang-bidang tertentu yang relevan dengan struktur organisasi dan lainnya).
2.        Menetapkan dan memelihara sistem yang sesuai untuk mengukur aspek-aspek penting kinerja organisasi.
3.        Memonitor, mengukur dan melaporkan tentang rencana-rencana pengembangan organisasi dan pencapaiannya di dalam bentuk-bentuk / format dan rentang waktu yang telah disetujui.
4.        Melakukan pengaturan kerja bawahan langsung (yang melakukan direct report kepadanya).
5.        Mengelola dan mengendalikan pembelanjaan per departemen sesuai anggaran-anggaran yang sudah disetujui.
6.        Bertindak sebagai penghubung (liaison) dengan para manager functional / manager department yang lain agar memahami semua aspek-aspek penting dalam pengembangan organisasi, dan untuk memastikan mereka telah mendapatkan informasi yang tepat dan mencukupi tentang sasaran, tujuan / obyektif dan pencapaian-pencapaian dari pengembangan organisasi.
7.        Memelihara kesadaran dan pengetahuan tentang teori pengembangan organisasi yang up to date / sesuai zaman dan metoda-metodanya serta menyediakan penafsiran yang pantas kepada para direktur, para manager dan staf di dalam organisasi.
8.        Memastikan setiap aktivitas mempunyai benang merah serta terintegrasikan dengan persyaratan-persyaratan organisasi (organizational requirements) untuk bidang-bidang manajemen mutu, kesehatan dan keselamatan kerja, syarat-syarat hukum, kebijakan-kebijakan dan tugas umum kepedulian lingkungan.

Tugas menejer adalah sebagai pemegang tampuk kepemimpinan dalam suatu perusahaan yang mampu menumbuhkan, memelihara dan mengembangkan usaha dan iklim yang kondusif di dalam kehidupan organisasional.,meningkatkan proditivitas kerja karyawan/pegawai dengan memberikan contoh ataupun sebuah arahan yg baik serta mempunyai gaya yg produktif seperti :
1.   Eksekutif. Gaya ini mempunyai perhatian yang banyak terhadap tugas-tugas pekerjaan dan hubungan kerja. Manager seperti ini berfungsi sebagai motivator yang baik dan mau menetapkan produktivitas yang tinggi.
2.   Pencinta pengembangan (developer). Pada gaya ini lebih mempunyai perhatian yang penuh terhadap hubungan kerja, sedangkan perhatian terhadap tugas-tugas pekerjaan adalah minim.
3.   Otokratis yang baik. Gaya kepemimpinan ini menekankan perhatian yang maksimum terhadap pekerjaan (tugas-tugas) dan perhatian terhadap hubungan kerja yang minimum sekali, tetapi tetap berusaha agar menjaga perasaan bawahannya. Gaya yang tidak efektif adalah sebagai berikut :
a.    Pencinta kompromi (compromiser). Gaya kompromi ini menitikberatkan perhatian kepada tugas dan hubungan kerja berdasarkan situasi yang kompromi.
b. Missionari yaitu manager seperti ini menilai keharmonisan sebagai suatu tujuan, dalam arti memberikan perhatian yang besar dan maksimum pada orang-orang dan hubungan kerja tetapi sedikit perhatian terhadap tugas dan perilaku yang tidak sesuai.
c.    Otokrat yaitu pemimpin tipe seperti ini memberikan perhatian yang banyak terhadap tugas dan sedikit perhatian terhadap hubungan kerja dengan perilaku yang tidak sesuai.
d.   Lari dari tugas (deserter) yaitu manager yang memiliki gaya kepemipinan seperti ini sama sekali tidak memberikan perhatian, baik kepada tugas maupun hubung kerja.



FUNGSI MANAGER
Manager bertugas untuk menjalankan fungsi-fungsi managerial dalam suatu instansi atau organisasi. fungsi2 managerial :
1. Fungsi perencanaan (planning) dari suatu kebijakan yang akan diambil perusahaan serta memprediksikan hasil yang akan didapatkan dari tindakan yang akan diambil tsb.
2.  Fungsi pengaturan (organizing), yaitu mengatur, membentuk, mendelegasikan dan menerapkan jalur suatu wewenang/tanggungjawab dan sistem komunikasi, serta mengoordinir kerja setiap anggota organisasi/instansi.
3.   Fungsi pengawasan (controlling), yaitu mencakup persiapan atau standar kualitas dan kuantitas hasil kerja, baik dalam bentuk produk ataupun jasa yg diberikan pada perusahaan dalam rangka memberikan pencapaian tujuan perusahaan.
4. Fungsi kepemimpinan (leading) yang membuat oranglain melakukan pekerjaan, mendorong, memotivasi serta menciptakan iklim pekerjaan yang baik.
5.    Fungsi evaluating, yaitu menganalisa hasil dari seluruh kegiatan yang telah dilakukan melalui analisis SWOT.



1 komentar: