BIAYA STANDAR DENGAN METODE TUNGGAL dan METODE GANDA
Akuntansi biaya standar dibagi menjadi dua;
• Metode tunggal (single plan), dan
• Metode ganda (partial plan)
Perbedaan keduanya terletak pada waktu penyajian informasi mengenai terjadinya penyimpangan antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya kepada manajemen.
BIAYA STANDAR DENGAN METODE TUNGGAL
Dalam metode tunggal, rekening barang dalam proses di debet dengan biaya standar dan dikredit dengan biaya standar atau dengan kata lain, rekening barang dalam proses di debet dan dikredit dengan angka tunggal, yaitu angka standar. Dalam sistem ini, penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar dihitung pada saat masukan dipakai dalam proses produksi, sehingga setiap saat manajemen dapat mengetahui berapa penyimpangan yang terjadi antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar. Penyimpangan antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya dicatat pada saat terjadinya. Pencatatan biaya bahan baku dalam metode tunggal dipengaruhi oleh saat pencatatan selisih harga bahan baku. Oleh karena itu, pencatatan biaya bahan baku dalam metode ini dibagi menjadi :
Selisih harga bahan baku dicatat pada saat bahan baku dibeli
Dalam metode pencatatan ini, rekening persediaan bahan baku didebet sebesar hasil kali kuantitas sesungguhnya bahan baku yang dibeli dengan harga standar bahan baku per satuan. Pada saat bahan baku dipakai, rekening barang dalam proses didebet dengan hasil kali kuantitas harga standar bahan baku yang dipakai dengan harga standar, sedangkan rekening persediaan bahan baku dikredit sebesar kuantitas bahan baku yang sesungguhnya dipakai dengan harga standar. Selisih pendebetan rekening barang dalam proses dengan pengkreditan rekening persediaan bahan baku dicatat dalam rekening selisih pemakaian bahan baku. Jika selisih bahan baku dicatat pada saat bahan baku dibeli, jurnal yang dibuat pada saat pembelian dan pemakaian bahan baku adalah sebagai berikut :
Persediaan bahan baku xxx
Utang dagang xxx
Selisih harga bahan baku yang dipakai xxx
(untuk mencatat pembelian bahan baku)
Dalam metode pencatatan ini, rekening persediaan bahan baku didebet sebesar hasil kali kuantitas sesungguhnya bahan baku yang dibeli dengan harga standar bahan baku per satuan. Pada saat bahan baku dipakai, rekening barang dalam proses didebet dengan hasil kali kuantitas harga standar bahan baku yang dipakai dengan harga standar, sedangkan rekening persediaan bahan baku dikredit sebesar kuantitas bahan baku yang sesungguhnya dipakai dengan harga standar. Selisih pendebetan rekening barang dalam proses dengan pengkreditan rekening persediaan bahan baku dicatat dalam rekening selisih pemakaian bahan baku. Jika selisih bahan baku dicatat pada saat bahan baku dibeli, jurnal yang dibuat pada saat pembelian dan pemakaian bahan baku adalah sebagai berikut :
Persediaan bahan baku xxx
Utang dagang xxx
Selisih harga bahan baku yang dipakai xxx
(untuk mencatat pembelian bahan baku)
Barang dalam proses-bahan baku xxx
Selisih pemakaian bahan baku xxx
Persediaan bahan baku xxx
(untuk mencatat pemakaian bahan baku)
Selisih pemakaian bahan baku xxx
Persediaan bahan baku xxx
(untuk mencatat pemakaian bahan baku)
Selisih Harga Pembelian BB xxx
Selisih Harga BB yang Dibeli xxx
(Untuk mencatatan Biaya Bahan Baku)
Gaji dan Upah xxx
Utang gaji dan upah xxx
BDP – BTK xxx
Selisih efisiensi upah xxx
Gaji dan upah xxx
Selisih tarif upah xxx
(untuk mencatat Biaya Tenaga Kerja Langsung
Selisih harga bahan baku dicatat pada saat bahan baku dipakai
Dalam metode ini, pada saat bahan baku dibeli, rekening persediaan bahan baku didebet sebesar hasil kali kuantitas bahan baku yang dibeli dengan harga sesungguhnya bahan baku per satuan dan rekening utang dagang dikredit dengan jumlah yang sama. Dengan demikian pada saat pembelian, tidak diadakan pencatatan selisih harga yang terjadi. Jurnal pencatatan pembelian dan pemakaian bahan baku dengan metode ini adalah sebagai berikut :
Persediaan bahan baku xxx
Utang dagang xxx
(untuk mencatat transaksi pembelian bahan baku)
Dalam metode ini, pada saat bahan baku dibeli, rekening persediaan bahan baku didebet sebesar hasil kali kuantitas bahan baku yang dibeli dengan harga sesungguhnya bahan baku per satuan dan rekening utang dagang dikredit dengan jumlah yang sama. Dengan demikian pada saat pembelian, tidak diadakan pencatatan selisih harga yang terjadi. Jurnal pencatatan pembelian dan pemakaian bahan baku dengan metode ini adalah sebagai berikut :
Persediaan bahan baku xxx
Utang dagang xxx
(untuk mencatat transaksi pembelian bahan baku)
Barang dalam proses xxx
Selisih kuantitas bahan baku xxx
Persediaan bahan baku xxx
Selisih harga bahan baku yang dipakai xxx
(untuk mencatat pemakaian bahan baku)
Selisih kuantitas bahan baku xxx
Persediaan bahan baku xxx
Selisih harga bahan baku yang dipakai xxx
(untuk mencatat pemakaian bahan baku)
Pencatatan Biaya Overhead Pabrik – Metode 2 Selisih:
BDP – BOP xxx
BOP yang dibebankan xxx
BOP Sesungguhnya xxx
Berbagai rekening yang dikredit xxx
BOP yang dibebankan xxx
BOP Sesungguhnya xxx
Selisih Terkendalikan xxx
Selisih Volume xxx
BOP Sesungguhnya xxx
Produk jadi dan BDP Akhir:
· Persediaan Produk jadi
BDP BBB
BDP BTK
BDP BOP
· Persediaan BDP
BDP BBB
BDP BTK
BDP BOP
HPP dan Penjualan:
Harga pokok penjualan
Persediaan produk jadi
Kas/Piutang
Penjualan
METODE GANDA (PARTIAL PLAN)
Karakteristiknya;
- Rekening BDP didebit dengan biaya sesungguhnya dan dikredit dengan biaya standar. Persediaan BB dicatat sebesar biaya sesungguhnya, sedangkan persediaan produk jadi dicatat sebesar harga pokok standar.
- Selisih biaya dihitung pada akhir periode akuntansi.
- Selisih biaya merupakan jumlah total perbedaan antara biaya standar dan biaya sesungguhnya.
Aliran Biaya Standar;
- Pencatatan BBB
BDP – BBB xxx
Persediaan BB xxx
- Pencatatan BTKL
BDP – BTKL xxx
Gaji dan Upah xxx
3. Pencatatan BOP –
Metode 1
BOP Sesungguhnya xxx
Berbagai rekening dikredit xxx
BDP – BOP xxx
BOP Sesungguhnya xxx
Metode 2
BOP Sesungguhnya xxx
Berbagai rekening dikredit xxx
BDP – BOP xxx
BOP yang dibebankan xxx
BOP yang dibebankan xxx
BOP Sesungguhnya xxx
- Pencatatan HP produk jadi
Persediaan produk jadi xxx
BDP – BBB xxx
BDP – BTK xxx
BDP – BOP xxx
- Pencatatan HP produk dalam proses
Persediaan produk dalam proses xxx
BDP – BBB xxx
BDP – BTK xxx
BDP – BOP xxx
- Pencatatan HP produk yang dijual
Harga pokok penjualan xxx
Persediaan produk jadi xxx
- Pencatatan selisih biaya
- Selisih BB
Selisih harga BB xxx
selisih kuantitas BB xxx
BDP – BBB xxx
- Selisih BTKL
Selisih Efisiensi upah xxx
Selisih Tarif upah xxx
BDP – BTK xxx
- Selisih BOP
Menyesuaikan metode yang dipakai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar