Semenjak
beranjak kuliah sudah terpikirkan olehku untuk menjadi seorang General Manager.
General Manager merupakan jabatan idaman seorang manger, bahkan untuk para calon
lulusan perguruan tinggi. General Manager adalah puncak pimpinan dari sebuah struktur manajemen
dalam suatu perusahaan. Kegagalan perusahaan kerap terjadi bukan disebabkan
oleh produk yang kurang baik atau pasar yang tidak berkembang, tetapi karena
ketidakmampuan seorang General Manager menjalankan fungsinya. Tanpa mengurangi
peranan kondisi lingkungan sebagai faktor-faktor yang ikut menentukan, sejumlah
prasyarat ini harus dipenuhi bila Anda ingin masuk dalam jajaran pada GM
terbaik.
.
Tidak mudah memang untuk mendapatkan jabatan segai General Manager, yang
diperebutkan oleh setiap orang dalam suatu perusahaan. Adapun tugas dan
tanggung jawab serta wewenang perusahaan adalah sebagai berikut General
Manager, merupakan pimpinan
tertinggi perusahaan
a. Menentukan garis kebijakan umum dari program
kerja perusahaan.
b.
Bertanggung jawab ke dalam dan ke luar perusahaan.
c. Mengarahkan dan meneliti kegiatan
perusahaan.
d. Menyebarkan dan
menerapkan kebijaksanaan serta
mengawasi pelaksanaannya.
e. Melaksanakan kontrak kerja dengan pihak
luar.
f. Mengkoordinir
dan mengawasi tugas-tugas
yang didelegasikan kepada manager dan menjalin hubungan kerja
yang baik.
g. Bersama manager lain membuat rencana
produksi per triwulan.
PERAN MANAGER
Henry
mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh
peran yang dimainkan oleh manager di tempat kerjanya. ia kemudian mengelompokan
kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok yang pertama adalah peran antar
pribadi, yaitu melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial
dan simbolis. peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin,
dan penghubung. yang kedua adalah peran informasional, meliputi peran manager
sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara. yang
ketiga adalah peran pengambilan keputusan, meliputi peran sebagai seorang
wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
mintzberg
kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh
manager adalah berinteraksi dengan orang lain.
KETERAMPILAN MANAGER
Robert
l. katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manager membutuhkan
minimal tiga keterampilan dasar. ketiga keterampilan tersebut adalah:
1.
Keterampilan Konseptual (Conceptional
Skill)
Manager tingkat atas
(top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan
gagasan demi kemajuan organisasi. gagasan atau ide serta konsep tersebut
kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan
gagasan atau konsepnya itu. proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja
yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning.
oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk
membuat rencana kerja.
2.
Keterampilan Berhubungan dengan Orang
Lain (Humanity Skill)
Selain kemampuan
konsepsional, manager juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi
atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan
kemanusiaan. komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manager
terhadap bawahan yang dipimpinnya. dengan komunikasi yang persuasif,
bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian
mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. keterampilan berkomunikasi diperlukan,
baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3.
Keterampilan Teknis (Technical Skill)
Keterampilan ini pada
umumnya merupakan bekal bagi manager pada tingkat yang lebih rendah.
keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan
tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat
kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain
tiga keterampilan dasar di atas, ricky w. griffin menambahkan dua keterampilan
dasar yang perlu dimiliki manager, yaitu:
1.
Keterampilan manajemen waktu.
Merupakan keterampilan
yang merujuk pada kemampuan seorang manager untuk menggunakan waktu yang
dimilikinya secara bijaksana. griffin mengajukan contoh kasus lew frankfort
dari coach. pada tahun 2004, sebagai manager, frankfort digaji $2.000.000 per
tahun. jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu
cuti 2 minggu, maka gaji frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar
$13 per menit. dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan
sangat merugikan perusahaan. kebanyakan manager, tentu saja, memiliki gaji yang
jauh lebih kecil dari frankfort. namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap
merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan
mengurangi produktivitas perusahaan.
2.
Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan
untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya.
kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manager,
terutama bagi kelompok manager atas (top manager). griffin mengajukan tiga
langkah dalam pembuatan keputusan. pertama, seorang manager harus
mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk
menyelesaikannya. kedua, manager harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada
dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. dan terakhir, manager
harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan
mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
ETIKA MANAGER
Ricky
w. griffin dalam bukunya yang berjudul business mengklasifikasikan etika
managerial ke dalam tiga kategori:
1.
Perilaku terhadap karyawan
Kategori
ini meliputi aspek perekrutan, pemecatan, kondisi upah dan kerja, serta ruang
pribadi dan penghormatan. pedoman etis dan hukum mengemukakan bahwa keputusan
perekrutan dan pemecatan harus didasarkan hanya pada kemampuan untuk melakukan
pekerjaan. perilaku yang secara umum dianggap tidak etis dalam kategori ini
misalnya mengurangi upah pekerja karena tahu pekerja itu tidak bisa mengeluh
lantaran takut kehilangan pekerjaannya.
2.
Perilaku terhadap organisasi
Permasalahan
etika juga terjadi dalam hubungan pekerja dengan organisasinya. masalah yang
terjadi terutama menyangkut tentang kejujuran, konflik kepentingan, dan
kerahasiaan. masalah kejujuran yang sering terjadi di antaranya
menggelembungkan anggaran atau mencuri barang milik perusahaan. konflik
kepentingan terjadi ketika seorang individu melakukan tindakan untuk
menguntungkan diri sendiri, namun merugikan atasannya. misalnya, menerima suap
sementara itu, masalah pelanggaran etika yang berhubungan dengan kerahasiaan di
antaranya menjual atau membocorkan rahasia perusahaan kepada pihak lain.
3.
Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya
Seorang
manager juga harus menjalankan etika ketika berhubungan dengan agen-agen
ekonomi lain seperti pelanggan, pesaing, pemegang saham, pemasok, distributor,
dan serikat buruh.
PERAN MANAGER
Henry
mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh
peran yang dimainkan oleh manager di tempat kerjanya. ia kemudian mengelompokan
kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok, yaitu:
1.
Peran antarpribadi merupakan peran yang
melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis.
peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan
penghubung.
2.
Peran informasional meliputi peran
manager sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru
bicara.
3.
Peran pengambilan keputusan yang
termasuk dalam kelompok ini adalah peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah
masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
Mintzberg
kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh
manager adalah berinteraksi dengan orang lain.
TUGAS MANAGER
Dirumuskan secara
singkat tugas-tugas seorang manager adalah :
1.
Memimpin organisasi
2.
Mengatur organisasi
3.
Mengendalikan organisasi
4.
Mengembangkan organisasi
5.
Mengatasi berbagai masalah yang terjadi
dalam organisasi
6.
Menumbuhkan kepercayaan
7.
Meningkatkan rasa tanggung jawab.
8.
Mengawasi/mengendalikan kegiatan organisasi
9.
Melakukan evaluasi terhadap kegiatan
yang telah dilakukan
10. Menggali
dan mengembangkan potensi sumber daya.
Di
Bawah ini dijabarkan berbagai detail tugas-tugas khas seorang manager
pengembangan organisasi, yang biasanya dicantumkan saat pembuatan deskripsi
tugas (job description) yang bersangkutan, tugas-tugas seorang manager yaitu :
1.
Merencanakan, mengembangkan dan
mengimplementasikan strategi pengembangan organisasi (mencakup bidang-bidang
tertentu yang relevan dengan struktur organisasi dan lainnya).
2.
Menetapkan dan memelihara sistem yang
sesuai untuk mengukur aspek-aspek penting kinerja organisasi.
3.
Memonitor, mengukur dan melaporkan
tentang rencana-rencana pengembangan organisasi dan pencapaiannya di dalam
bentuk-bentuk / format dan rentang waktu yang telah disetujui.
4.
Melakukan pengaturan kerja bawahan
langsung (yang melakukan direct report kepadanya).
5.
Mengelola dan mengendalikan pembelanjaan
per departemen sesuai anggaran-anggaran yang sudah disetujui.
6.
Bertindak sebagai penghubung (liaison)
dengan para manager functional / manager department yang lain agar memahami
semua aspek-aspek penting dalam pengembangan organisasi, dan untuk memastikan
mereka telah mendapatkan informasi yang tepat dan mencukupi tentang sasaran,
tujuan / obyektif dan pencapaian-pencapaian dari pengembangan organisasi.
7.
Memelihara kesadaran dan pengetahuan
tentang teori pengembangan organisasi yang up to date / sesuai zaman dan
metoda-metodanya serta menyediakan penafsiran yang pantas kepada para direktur,
para manager dan staf di dalam organisasi.
8.
Memastikan setiap aktivitas mempunyai
benang merah serta terintegrasikan dengan persyaratan-persyaratan organisasi
(organizational requirements) untuk bidang-bidang manajemen mutu, kesehatan dan
keselamatan kerja, syarat-syarat hukum, kebijakan-kebijakan dan tugas umum
kepedulian lingkungan.
Tugas
menejer adalah sebagai pemegang tampuk kepemimpinan dalam suatu perusahaan yang
mampu menumbuhkan, memelihara dan mengembangkan usaha dan iklim yang kondusif
di dalam kehidupan organisasional.,meningkatkan proditivitas kerja
karyawan/pegawai dengan memberikan contoh ataupun sebuah arahan yg baik serta
mempunyai gaya yg produktif seperti :
1. Eksekutif. Gaya ini mempunyai perhatian
yang banyak terhadap tugas-tugas pekerjaan dan hubungan kerja. Manager seperti
ini berfungsi sebagai motivator yang baik dan mau menetapkan produktivitas yang
tinggi.
2. Pencinta pengembangan (developer). Pada
gaya ini lebih mempunyai perhatian yang penuh terhadap hubungan kerja,
sedangkan perhatian terhadap tugas-tugas pekerjaan adalah minim.
3. Otokratis yang baik. Gaya kepemimpinan
ini menekankan perhatian yang maksimum terhadap pekerjaan (tugas-tugas) dan
perhatian terhadap hubungan kerja yang minimum sekali, tetapi tetap berusaha
agar menjaga perasaan bawahannya. Gaya yang tidak efektif adalah sebagai
berikut :
a. Pencinta
kompromi (compromiser). Gaya kompromi ini menitikberatkan perhatian kepada
tugas dan hubungan kerja berdasarkan situasi yang kompromi.
b. Missionari
yaitu manager seperti ini menilai keharmonisan sebagai suatu tujuan, dalam arti
memberikan perhatian yang besar dan maksimum pada orang-orang dan hubungan
kerja tetapi sedikit perhatian terhadap tugas dan perilaku yang tidak sesuai.
c. Otokrat
yaitu pemimpin tipe seperti ini memberikan perhatian yang banyak terhadap tugas
dan sedikit perhatian terhadap hubungan kerja dengan perilaku yang tidak
sesuai.
d. Lari
dari tugas (deserter) yaitu manager yang memiliki gaya kepemipinan seperti ini
sama sekali tidak memberikan perhatian, baik kepada tugas maupun hubung kerja.
FUNGSI MANAGER
Manager
bertugas untuk menjalankan fungsi-fungsi managerial dalam suatu instansi atau
organisasi. fungsi2 managerial :
1. Fungsi
perencanaan (planning) dari suatu kebijakan yang akan diambil perusahaan serta
memprediksikan hasil yang akan didapatkan dari tindakan yang akan diambil tsb.
2. Fungsi
pengaturan (organizing), yaitu mengatur, membentuk, mendelegasikan dan
menerapkan jalur suatu wewenang/tanggungjawab dan sistem komunikasi, serta
mengoordinir kerja setiap anggota organisasi/instansi.
3. Fungsi
pengawasan (controlling), yaitu mencakup persiapan atau standar kualitas dan
kuantitas hasil kerja, baik dalam bentuk produk ataupun jasa yg diberikan pada
perusahaan dalam rangka memberikan pencapaian tujuan perusahaan.
4. Fungsi
kepemimpinan (leading) yang membuat oranglain melakukan pekerjaan, mendorong,
memotivasi serta menciptakan iklim pekerjaan yang baik.
5. Fungsi
evaluating, yaitu menganalisa hasil dari seluruh kegiatan yang telah dilakukan
melalui analisis SWOT.