Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga suatu produk atau barang yang secara kontinu pada harga yang bekaitan pada suatu mekanisme pasar yang disebabkan oleh berbagai faktor, Dengan pengertian lain juga yang disebutkan bahwa inflasi merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu.
Inflasi dapat digolongkan menjadi 4 golongan yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan Hyperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila harga berada dibawah 10% setahun, inflasi sedang antara 10%-30% setahun, inflasi berat antara 30%-100% setahun, dan hyperinflasi terjadi apabila kenaikan harga diatas 100% setahun.
Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal yaitu, tarikan permintaan dan desakan (tekanan) produk. Tarikan Permintaan, dipengaruhi dari peran Negara dalam kebijakan moneter, sedangkan untuk sebab dari Desakan Produk lebih dipengaruhi oleh peran Negara dalam kebijakan eksekutor yang dalam hal ini dipegang oleh pemerintah.
Inflasi yang terjadi di Indonesia merupakan salah satu penyakit ekonomi yang telah mengakar dalam sejarah perekonomian Indonesia. Hal ini diakibatkan oleh kebijakan ekonomi liberal. Di zaman Soeharto, pemerintah berusaha menekan inflasi - akan tetapi tidak bisa di bawah 10 persen setahun rata-rata, antara lain oleh karena Bank Indonesia masih punya misi ganda, antara lain sebagai agent of development, yang bisa mengucurkan kredit likuiditas tanpa batas. Baru di zaman reformasi, mulai di zaman Presiden Habibie maka fungsi Bank Indonesia mengutamakan penjagaan nilai rupiah.
Sebagaimana biasanya pendorong inflasi tinggi adalah kenaikan harga bahan makanan, yang mengakibatkan masyarakat ekonomi kecil yang menjadi korban, kondisi ini memprihatinkan sebab bahan makanan adalah kebutuhan pokok yang tidak bisa ditunda untuk dibeli. Lonjakan harga pada ujungnya dapat menurunkan kualitas hidup masyarakat, terutama dalam hal pemenuhan standar minimum asupan gizi.
Sumber: Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar