Perekonomian dunia dalam sepuluh tahun terakhir semakin dinamis, yang ditandai dengan semakin kuatnya kemajuan industri di negara-negara berkembang di bagian selatan; seperti Tiongkok, India, dan Singapura. Dengan kemajuan yang semakin pesat di kawasan ini, Indonesia dituntut untuk merumuskan suatu kebijakan ekonomi (masterplan) yang strategis dan tepat sasaran, agar dapat menyeimbangkan pergerakan ekonomi regional dan global.
Mengenai strategi dan perencanaan pembangunan ekonomi Indonesia di masa yang akan datang. Pemerintah Indonesia akan menajamkan fokus ekonomi lima tahun ke depan pada industri manufaktur. Hal ini dilakukan untuk percepatan pembangunan sekaligus meningkatkan pendapatan negara.
Perekonomian dunia dalam sepuluh tahun terakhir semakin dinamis, yang ditandai dengan semakin kuatnya kemajuan industri di negara-negara berkembang di bagian selatan; seperti Tiongkok, India, dan Singapura. Dengan kemajuan yang semakin pesat di kawasan ini, Indonesia dituntut untuk merumuskan suatu kebijakan ekonomi (masterplan) yang strategis dan tepat sasaran, agar dapat menyeimbangkan pergerakan ekonomi regional dan global.
Hal ini juga dipertegas oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sidang kabnet akhir tahun. Presiden Yudhoyono mengatakan, “Kita pernah memiliki dokumen RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang), RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah), RKP (Rencana Kerja Pemerintah) APBN, yang sesungguhnya satu rencana yang lebih kongkrit agendanya jelas dan sasarannya jelas, siapa berbuat apa. Kalau itu menyangkut investasi, investasi bidang apa juga jelas. Presiden menambahkan, meskipun Indonesia menganut sistem ekonomi terbuka, suatu masterplan ekonomi yang terarah akan mendukung rencana pemerintah meningkatkan Produk Domestik Brutto dan pendapatan per kapita Indonesia di masa depan.
Secara terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Radjasa, kepada wartawan menjabarkan, pemerintah akan membangun cluster atau wilayah, untuk memaksimalkan potensi ekonomi di setiap daerah. Sejumlah koridor utama adalah Sumatera dan Jadebotabek, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Bali. Untuk sepuluh tahun ke depan, Indonesia berencana untuk bergerak dari industri bahan mentah menuju industri manufaktur, yang menyerap banyak tenaga kerja.
Hatta mengatakan, “Suku bunga negara maju akan terus meningkat sebagai respons meningkatnya inflasi sebagai akibat meningkatnya biaya modal. Semua itu kita gambarkan sebagai peluang dan tantangan.Lalu kita melihat apa yang kita miliki. Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam, gas, thermal, batubara, panas bumi, kakao, minyak kelapa sawit, timah, nikel, bauksit, semua belum terkelola secara baik, belum menjadi value added nilai tambah) yang memadai. Dari sektor industri manufaktur, pemerintah berharap pertumbuhan ekonomi dapat menembus angka 7-8% mulai 2013 mendatang.
Jadi semoga saja perekonomian kita semakin membaik dari tahun ke tahunnya.
Sumber:
-http://www.voanews.com/indonesian/news/Masterplan-Ekonomi-Indonesia-akan-Fokus-Pada-Industri-Manufaktur-112682049.html
Hubungan Dan keadaan wilayah Terhadap perekonomian di kota Yogyakarta
PEMKOT JOGJA GALI PELUANG DAN POTENSI KERJASAMA DENGAN SURINAME
Suriname sebagai saudara tua bagi Indonesia mempunyai peluang kerjasama yang bagus untuk meningkatkan perekonomian kedua pihak. Rasa Jawa yang sangat melekat bagi warga Suriname menjadi potensi luar biasa untuk mempererat hubungan. Pemkot Yogyakarta sudah sejak beberapa tahun lalu menjalin hubungan baik dengan Suriname. Salah satunya dengan dijalinnya hubungan sister city antara Pemkot Yogyakarta dengan salah satu daerah kota praja yaitu dengan Distrik Commewijne di Republik Suriname.
Terkait hal itu Wakil Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti memaparkan berbagai peluang kerjasama lebih lanjut dengan negara yang memiliki ikatan budaya yang sangat kuat dengan Indonesia ini. Atas kerjasama Pemkot Yogyakarta dengan Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa Kementrian Luar Negeri RI digelar acara Diseminasi Informasi Mengenai Potensi dan Peluang Kerjasama Antara Indonesia dan Suriname, di Amarta Ballroom Hotel Melia
Acara ini diikuti oleh para pengusaha, pelaku pariwisata, seniman dan budayawan juga menghadirkan narasumber Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Republik Suriname, YM Nur Syahrir Rahardjo. Kegiatan ini dibuka oleh Direktur Amerika Selatan dan Karibia, Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa, Kementrian Luar Negeri, Prayono Atiyanto.
Haryadi mengatakan atmosfir Jawa yang masih melekat kuat di Suriname membuka peluang yang lebih besar untuk jalinan kerjasama erat antara Kota Yogyakarta dengan Pemerintah Suriname. Suriname bisa menjadi potensi ekonomi yang baik bagi Kota Yogyakarta. Kerja sama yang dibangun bisa meliputi bidang kebudayaan, pariwisata, pendidikan, pertanian dan kesehatan. Hal itu juga sepaham dengan MoU yang sebelumnya telah ditandatangai dalam kerjasama sister City antara Kota Yogyakarta dengan Distrik Commewijne. Kerjasama ini memungkinkan untuk diperluas dengan dengan kota-kota lain di Suriname. Namun demikian hal itu harus selalu dikomunikasikan dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Suriname.
Duta Besar LBBP RI untuk Republik Suriname, Nur Syahrir Rahardjo mengatakan Suriname adalah Negara yang memenuhi sekitar 90% kebutuhan masyarakatnya melalui impor, sehingga Indonesia khususnya Yogyakarta mempunyai peluang yang cukup besar di Suriname. Beberapa produk barang yang potensial dipasarkan di Suriname adalah furniture, handycraft, tekstil, garment, makanan kering/olahan, produk gerabah, tas, sepatu dan produk pabrikan seperti bahan bangunan dan automotive sparepart.
Menurut Nur Syahrir peluang kerjasama dengan Suriname masih terbuka sangat lebar. Indonesia dipandang sebagai salah satu dari negara prioritas dan penting di kawasan Asia. Selain itu peran masyarakat Suriname keturunan Jawa semakin meningkat dalam kegiatan pemerintahan. Diantaranya diangkatnya 6 orang warga Suriname keturunan Jawa sebagai Menteri dalam Kabinet Pemerintahan Presiden Suriname Bouterse, dan juga terpilihnya 9 orang keturunan Jawa sebagai anggota parlemen Nasional Suriname periode
Terkait hal itu Wakil Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti memaparkan berbagai peluang kerjasama lebih lanjut dengan negara yang memiliki ikatan budaya yang sangat kuat dengan Indonesia ini. Atas kerjasama Pemkot Yogyakarta dengan Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa Kementrian Luar Negeri RI digelar acara Diseminasi Informasi Mengenai Potensi dan Peluang Kerjasama Antara Indonesia dan Suriname, di Amarta Ballroom Hotel Melia
Acara ini diikuti oleh para pengusaha, pelaku pariwisata, seniman dan budayawan juga menghadirkan narasumber Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Republik Suriname, YM Nur Syahrir Rahardjo. Kegiatan ini dibuka oleh Direktur Amerika Selatan dan Karibia, Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa, Kementrian Luar Negeri, Prayono Atiyanto.
Haryadi mengatakan atmosfir Jawa yang masih melekat kuat di Suriname membuka peluang yang lebih besar untuk jalinan kerjasama erat antara Kota Yogyakarta dengan Pemerintah Suriname. Suriname bisa menjadi potensi ekonomi yang baik bagi Kota Yogyakarta. Kerja sama yang dibangun bisa meliputi bidang kebudayaan, pariwisata, pendidikan, pertanian dan kesehatan. Hal itu juga sepaham dengan MoU yang sebelumnya telah ditandatangai dalam kerjasama sister City antara Kota Yogyakarta dengan Distrik Commewijne. Kerjasama ini memungkinkan untuk diperluas dengan dengan kota-kota lain di Suriname. Namun demikian hal itu harus selalu dikomunikasikan dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Suriname.
Duta Besar LBBP RI untuk Republik Suriname, Nur Syahrir Rahardjo mengatakan Suriname adalah Negara yang memenuhi sekitar 90% kebutuhan masyarakatnya melalui impor, sehingga Indonesia khususnya Yogyakarta mempunyai peluang yang cukup besar di Suriname. Beberapa produk barang yang potensial dipasarkan di Suriname adalah furniture, handycraft, tekstil, garment, makanan kering/olahan, produk gerabah, tas, sepatu dan produk pabrikan seperti bahan bangunan dan automotive sparepart.
Menurut Nur Syahrir peluang kerjasama dengan Suriname masih terbuka sangat lebar. Indonesia dipandang sebagai salah satu dari negara prioritas dan penting di kawasan Asia. Selain itu peran masyarakat Suriname keturunan Jawa semakin meningkat dalam kegiatan pemerintahan. Diantaranya diangkatnya 6 orang warga Suriname keturunan Jawa sebagai Menteri dalam Kabinet Pemerintahan Presiden Suriname Bouterse, dan juga terpilihnya 9 orang keturunan Jawa sebagai anggota parlemen Nasional Suriname periode
Salah satu Obyek wisata yang ada di yogyakarta
Gamelan, Orkestra a la Jawa
Gamelan jelas bukan musik yang asing. Popularitasnya telah merambah berbagai benua dan telah memunculkan paduan musik baru jazz-gamelan, melahirkan institusi sebagai ruang belajar dan ekspresi musik gamelan, hingga menghasilkan pemusik gamelan ternama. Pagelaran musik gamelan kini bisa dinikmati di berbagai belahan dunia, namun Yogyakarta adalah tempat yang paling tepat untuk menikmati gamelan karena di kota inilah anda bisa menikmati versi aslinya.Gamelan yang berkembang di Yogyakarta adalah Gamelan Jawa, sebuah bentuk gamelan yang berbeda dengan Gamelan Bali ataupun Gamelan Sunda. Gamelan Jawa memiliki nada yang lebih lembut dan slow, berbeda dengan Gamelan Bali yang rancak dan Gamelan Sunda yang sangat mendayu-dayu dan didominasi suara seruling. Perbedaan itu wajar, karena Jawa memiliki pandangan hidup tersendiri yang diungkapkan dalam irama musik gamelannya.
Pandangan hidup Jawa yang diungkapkan dalam musik gamelannya adalah keselarasan kehidupan jasmani dan rohani, keselarasan dalam berbicara dan bertindak sehingga tidak memunculkan ekspresi yang meledak-ledak serta mewujudkan toleransi antar sesama. Wujud nyata dalam musiknya adalah tarikan tali rebab yang sedang, paduan seimbang bunyi kenong, saron kendang dan gambang serta suara gong pada setiap penutup irama.
Tidak ada kejelasan tentang sejarah munculnya gamelan. Perkembangan musik gamelan diperkirakan sejak kemunculan kentongan, rebab, tepukan ke mulut, gesekan pada tali atau bambu tipis hingga dikenalnya alat musik dari logam. Perkembangan selanjutnya setelah dinamai gamelan, musik ini dipakai untuk mengiringi pagelaran wayang, dan tarian. Barulah pada beberapa waktu sesudahnya berdiri sebagai musik sendiri dan dilengkapi dengan suara para sinden.
Anda bisa melihat gamelan sebagai sebuah pertunjukan musik tersendiri maupun sebagai pengiring tarian atau seni pertunjukan seperti wayang kulit dan ketoprak. Sebagai sebuah pertunjukan tersendiri, musik gamelan biasanya dipadukan dengan suara para penyanyi Jawa (penyanyi pria disebut wiraswara dan penyanyi wanita disebut waranggana). Pertunjukan musik gamelan yang digelar kini bisa merupakan gamelan klasik ataupun kontemporer. Salah satu bentuk gamelan kontemporer adalah jazz-gamelan yang merupakan paduan paduan musik bernada pentatonis dan diatonis.
Sumber:
-http://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/performance/gamelan-show/
-http://www.jogjakota.go.id/index/extra.detail/3135/pemkot-jogja-gali-peluang-dan-potensi-kerjasama-dengan-suriname.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar